|
Ada masa aku mengenalmu pertama kali, menumbuhkan rasa menyukai dan ingin memilikimu, lalu bertekad untuk berusaha memilikimu tanpa memandang batas waktu, hingga aku memperoleh dirimu, lalu menjaga dan memeliharamu dengan segala suka dan duka bersamamu, hingga sampai batas rasa kesabaran dan ketabahanku untuk mempertahankanmu diuji, dan tiba waktunya aku merasa harus melepas dirimu untuk menggapai cita - cita yang lebih besar. Apa pun itu, di akhir cerita bersamamu, ada rasa sedih yang amat mendalam dalam hati ini, bahwa betapa panjang perjalanan yang telah kita lalui bersama, namun seperti sebuah cerita yang memiliki awal dan harus memiliki akhir ceritanya sendiri, keputusan untuk memisahkanmu dari jalan kehidupanku adalah sesuatu yang harus diambil. Aku sadar bahwa betapapun upaya yang aku berikan untuk mempertahankan dirimu, dengan segala waktu, tenaga, dan biaya yang ada, maka pada akhirnya kamu adalah sebuah mesin yang memiliki batas waktu untuk dipakai, untuk digantikan dengan mesin impian baru yang lebih tangguh, handal, dan siap untuk digunakan di medan yang lebih menantang. Aku bahagia, sangat bahagia menjalani hidup dan impian bersamamu. Betapa hidup mengejar impian itu sangat menyenangkan, sangat membahagiakan. Setiap hari bersamamu adalah kebahagiaanku, dan berkat eksistensimu, aku menjadi paham dan banyak belajar bagaimana seharusnya memperlakukan mesin roda empat yang menjadi alasanku untuk bersamangat menjalani peran dan pekerjaan dalam hidup yang rumit ini. Selamat tinggal impian masa remajaku, meskipun hari ini kita berpisah, engkau tidak akan pernah terlupakan dalam hidupku. Aku tak bisa terus menangisi kepergianmu, aku harus tetap hidup dengan melanjutkan mimpi bersama mesin baru yang juga menjadi impianku yang lain. Pergilah, bila kita bernasib baik, mungkin akan ada masa kita berpapasan kembali sesaat. LATIO. Categories
0 Comments
Leave a Reply. |
Aditya RenaldiKolom tempat saya bercerita, mendongeng, berbagi. Tempat kita saling mengenal dan berkomunikasi. Archives
January 2025
Categories |