|
Bebas, satu kata yang berkonotasi menyenangkan bagi sebagian besar manusia, jika tidak mau dikatakan semua manusia. Siapa yang tak senang dengan kata bebas, karena satu patah kata tersebut bermakna adanya kondisi tanpa ikatan dari kekuatan lain oleh manusia. Manusia yang mendapatkan kebebasan, bisa menggerakkan tubuhnya tanpa batasan ruang gerak, melakukan apapun yang ia inginkan, memperoleh apa yang harus ia miliki, tidak mudah terpengaruh oleh berbagai hal yang tidak disukainya, terhindar dari hal – hal yang merugikan dirinya, atau berada pada kondisi jauh dari sesuatu atau seseorang yang membahayakannya. Dengan demikian, siapa yang tidak senang dengan kebebasan. Kebebasan menjanjikan manusia memperoleh sesuatu yang ia butuhkan dan ia inginkan, dan tentu saja semua hal yang positif dari sudut pandang manusia ada dalam kebebasan itu sendiri. Di satu sisi, kehidupan manusia di dunia tidak pernah sepenuhnya bermakna positif. Di balik hal – hal yang kita anggap positif, akan selalu ada hal negatif yang menyertainya. Manusia itu hidup dengan hukum alam dan karma, bahwa ia bisa menjadi makhluk paling mulia namun di satu sisi ia tidak akan pernah bisa untuk tidak melakukan dosa, seperti dua sisi dari koin yang sama. Kebebasan yang didambakan semua manusia itu sesungguhnya juga menjadi ancaman pengekangan terhadap manusia yang lain. Ketika kita berusaha untuk bebas, kita melakukan itu dengan memberikan perintah, okupasi, atau penganiayaan kepada orang lain, atau setidaknya membatasi kebebasan yang dimiliki manusia lain. Dan tentu aka nada suatu saat di mana kita kehilangan atau setidaknya kekurangan kebebasan dalam suatu hal karena tindakan orang lain yang berusaha mencari kebebasan untuk dirinya sendiri. Menguasai manusia lain untuk memperoleh kebebasan diri kita sendiri, atau kita yang berusaha merebut kembali kebebasan kita dengan cara melawan orang yang mencoba menguasai keadaan kita saat ini. Melanjutkan kembali bagaimana kebebasan itu sesungguhnya diperoleh dengan cara merampas apa yang orang lain miliki, kebebasan pun menjadi tidak gratis bagi siapapun. Untuk memperoleh kondisi bebas, manusia harus memiliki niat, kesabaran, keikhlasan, dan kecerdikan, dan usaha keras yang sungguh – sungguh agar ia mendapatkan kebebasan yang ingin ia capai. Semakin keras usahanya, tentunya dengan mengorbankan banyak hal dan orang di sekitarnya, maka kebebasan yang ia peroleh akan semakin luas. Ada harga yang harus dibayar oleh seseorang yang mencoba menggapai kebebasan, dan ironisnya itu justru membuatnya semakin tidak bebas dibandingkan keadaannya yang dulu, dan tentunya kebebasan orang lain yang ia rebut. Semoga hari ini kita pun tidak lupa, bahwa di tengah usaha kita memperoleh kebebasan, kita juga sedang berjuang untuk merebut kebebasan manusia lain dan mempertahankan kebebasan sendiri yang sudah kita miliki. Categories
0 Comments
Leave a Reply. |
Aditya RenaldiKolom tempat saya bercerita, mendongeng, berbagi. Tempat kita saling mengenal dan berkomunikasi. Archives
January 2025
Categories |