|
Hari itu, 9 September 2024, menjadi hari istimewa yang baru bagiku yang masih berada di Tanah Indonesia Timur, karena pada tanggal itulah aku dinyatakan telah lulus menyelesaikan tugas kedinasanku di Tanah Papua, setelah satu tahun hampir dua bulan berlalu aku bertugas di Ujung Timur akhirnya aku mendapatkan jawaban yang kutunggu - tunggu. Memang surat penugasan yang baru belum membawaku ke Tanah Jawa di Indonesia Barat yang menjadi tempatku lahir dan bertempat tinggal, aku mendapat pemindahan tugas ke Tanah Kalimantan yang berada di Indonesia Tengah, tapi bagaimanapun pindah ke mana bukan menjadi subtansi utama dari tulisan ini, namun bagaimana pada akhirnya aku merasakan pengalaman berada jauh dari tanah air, tempat kelahiran, rumah, orang tua, dan keluarga. Ada suatu masa, waktu aku masih bertugas di Semarang dan Jakarta, aku hidup dalam kenyamanan berada dalam satu pulau yang sama di Pulau Jawa. Bagiku saat itu, berada di Jakarta pun sudah terasa jauh bagi aku yang sudah terbiasa berada di Bandung rumah Orangtuaku berada, dan mendambakan Yogyakarta dan Semarang sebagai tanah halaman rumahku yang baru. Terkadang, ambisiku yang begitu tinggi mendambakan rumah di Yogyakarta dan Semarang juga membuatku lupa diri, bahwa dengan aku masih berada di Jakarta sebenarnya aku berada di zona nyaman, yang kemudian membuat alam bawah sadarku mengatakan bahwa Jakarta pun sudah menjadi kampung halaman ketiga bagiku, selain Yogyakarta dan Semarang. Sampai pada suatu ketika, di pertengahan tahun 2023 mimpiku mendapatkan kenaikan jenjang karier dijawab oleh Tuhan, namun justru aku mendapat tempat penugasan yang paling dihindari seluruh pegawai di perusahaan tempatku bekerja, yaitu di Tanah Papua, penghujung Timur Indonesia. Tentu saja aku tergugah, takjub, namun sekaligus terkejut dan ragu, jangankan untuk membuat prestasi, untuk bertahan sampai berapa lama berkarier disana sudah menjadi pertanyaan dan doa yang kupanjatkan pada Tuhan sehari - hari, Hari demi hari di Papua, aku lewati dengan bekerja harian sesuai arahan pejabat tinggi dan Kantor Pusat di Jakarta, mengisi waktu luang dengan menjelajah memakai sepeda motor bawaan dari daerah sana, dan di setiap waktu beribadah dan berdoa agar tiba suatu hari ini nanti aku dinyatakan telah menyelesaikan tugasku di Sentani, Jayapura, Papua. Kini, telah empat - lima bulan berlalu sejak aku menunaikan tugas di Tanah Kalimantan, yang jauh lebih mendekati Tanah Jawa, aku memang bisa lebih sering pulang ke Jawa paling tidak satu bulan satu kali, namun aku yang sekarang benar - benar merasakan hikmah dan manfaat yang aku peroleh dari masa bertugas di Tanah Papua, yang kurasakan mengubah jalan hidupku ke jalan yang tidak pernah aku duga sebelumnya dan mengubah kepribadianku. Di Tanah Papua, bekerja bukanlah sekedar bekerja, tapi juga "Misi Ibadah" kepada Masyarakat Lokal yang perlu diayomi dan dididik untuk menjadi manusia yang lebih manusiawi dan terbuka terhadap dunia luar dan pendatang. Di Tanah Papua pula, aku memahami bahwa bekerja di perusahaan apapun adalah perjuangan, bukan mendapat kenikmatan benefit semata. Terima kasih Tanah Timur, terima kasih Papua, kita tidak akan pernah tahu Tuhan melalui Semesta Alam ciptaan - Nya mempertemukan kita kembali, mungkin saja ada suatu dimensi waktu yang akan datang aku akan berkunjung kembali kepadamu. Categories
0 Comments
Leave a Reply. |
Aditya RenaldiKolom tempat saya bercerita, mendongeng, berbagi. Tempat kita saling mengenal dan berkomunikasi. Archives
January 2025
Categories |