|
Di peradaban dunia saat ini, rasanya mustahil bagi siapapun untuk tidak terhubung ke dalam jaringan internet. Teknologi informasi yang dulu kian rumit, berat, mahal, dan penggunaannya dibatasi oleh pemerintah dan militer, kini telah berevolusi menjadi teknologi populis yang mampu mendekatkan manusia tanpa mengenal batas jarak dan waktu. Wujud revolusi teknologi informasi yang terlihat dari laptop, tablet, smartphone, dan smart TV, bahkan memunculkan revolusi yang lain dalam kehidupan manusia : Publikasi berita, penyampaian surat dan pesan pendek, penerbitan tulisan dan foto, hingga transfer ilmu pengetahuan, semuanya menjadi amat cepat berubah. Manusia tidak perlu lagi membeli koran atau majalah sehari – hari untuk memperoleh informasi terbaru terkait apapun yang terjadi di sekitarnya dan belahan bumi lain, seorang dosen atau guru tidak harus hadir ke sebuah kelas untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa nya, seorang jurnalis dapat langsung mempublikasikan berita yang telah ia buat berdasarkan suatu peristiwa yang telah ia liput kejadiannya di lapangan, dan semua orang bisa seakan – akan menjadi fotografer profesional hanya dengan modal sebuat smartphone di tangan yang telah dipasangi aplikasi edit fotografi beserta media sosial yang mendukung media gambar. Harga dari perangkat teknologi tersebut pun, walaupun relatif mahal, namun bisa dijangkau oleh hampir semua kalangan, sehingga sekarang semua orang tidak memiliki alasan untuk menjauhkan diri dari teknologi. Suatu kemajuan dalam suatu bidang akan dibarengi dengan kemunduran dari hal yang lain, dan sepertinya hal tersebut tidak dapat diingkari oleh peradaban manusia yang telah memperoleh kemajuan teknologi. Gadget, media sosial, dan internet telah membuat hampir semua bidang pekerjaan manusia menjadi instan, tidak memerlukan proses yang rumit dan banyak berpikir seperti pada masa lalu. Aplikasi teknologi informasi yang cepat berubah namun tidak dibarengi dengan karakter manusia yang pada dasarnya tidak akan pernah berubah, memunculkan perubahan adat dan budaya manusia pada umumnya, yang tampak dalam perilaku manusia sekarang, hanya menyukai hasil namun kurang menghargai proses. Yang seringkali diingkari oleh banyak manusia namun realitanya terjadi pada saat ini adalah perubahan hubungan antara manusia dengan teknologi itu sendiri. Jika dahulu teknologi dipengaruhi oleh kebutuhan manusia, yang terjadi saat ini adalah manusia yang sangat bergantung kepada teknologi. Teknologilah yang sekarang menentukan sejarah masa depan manusia, bahkan mengubah peradaban manusia itu sendiri. Apapun yang dikaryakan oleh manusia masa kini seakan menjadi tidak eksis jika tidak dipublikasikan di media sosial, bahkan tidak sedikit manusia yang menganggap smartphone lebih penting dibandingkan dompet berisi kartu identitas dan uang di genggamannya. Manusia di era revolusi teknologi informasi, adalah organisme hidup yang menjadikan teknologi sebagai Tuhan – nya, bahkan sebuah merek dari gadget dan browser internet bisa menjadi agama baru bagi manusia yang mempercayai kualitas dan inovasi dari merek tersebut. Bukankah itu adalah hal yang ironis, ketika posisi yang membuat dan yang dibuat menjadi terbalik. Maka, kisah science fiction tentang robot yang berbalik melawan manusia menjadi realitas dengan teknologi informasi yang berperan sebagaimana layaknya robot dalam cerita. Teknologi informasi yang sudah mencapai fase revolusi terbaiknya pada saat ini memang sudah tidak bisa dihindari apalagi di – eleminasi dari peradaban manusia di zaman sekarang. Manusia sudah terlanjur membiarkan teknologi informasi berkembang secara liar, sementara manusia itu sendiri pada dasarnya tidak pernah berubah. Naluri untuk menjadi baik atau buruk dalam setiap diri manusia akan tetap selalu ada, dan teknologi informasi pula yang turut mengarahkan pribadi setiap manusia untuk menjadi baik atau buruk dengan wujud teknologi informasi yang mereka kuasai. Tidak perlu berusaha untuk menghentikan kemajuan teknologi informasi untuk mengembalikan kemanusiaan dalam diri manusia, mungkin kita cukup memulainya dari sebuah niat kecil : Maukah kita mendiskoneksikan diri dari jaringan internet untuk beberapa saat dengan mematikan gadget apapun yang kita pegang saat ini, untuk mencoba menemukan kembali bagaimana seharusnya manusia menggunakan hidup dengan sebaik – baiknya? Categories
0 Comments
Leave a Reply. |
Aditya RenaldiKolom tempat saya bercerita, mendongeng, berbagi. Tempat kita saling mengenal dan berkomunikasi. Archives
January 2025
Categories |