|
Politik adalah bisnis, dan bisnis adalah politik. Kalimat itu amat kental terasa dalam kehidupan pegawai kantoran, bahwa dalam pekerjaan apapun tidak ada yang benar – benar bersih dari kepentingan beberapa orang dalam organisasi, tanpa memandang orang yang berasal dari atas atau dari bawah, dan semua orang menyimpan tujuannya masing – masing sambil menjalani peran dan jabatannya. Politik kantor memang bukan sesuatu yang “harus” diikuti oleh semua pegawai kantoran, aku bisa saja memilih untuk menghindari masuk ke dalamnya walaupun pilihan itu mungkin saja akan mengurangi luasnya ruang lingkup pergaulan sosialku di tempat kerja, tetapi dampaknya kepada diri sendiri akan tetap ada dan terasa, dan itu bisa menjadi sesuatu yang melelahkan karena benturan kepentingan antara satu pegawai dengan pegawai yang lain, antara pegawai dengan pimpinan, atau bahkan antara sesama pimpinan. Sebagian orang ada yang menyikapinya dengan cara menghindari politik sambil bertahan di tempat kerja, sebagian yang lain memilih masuk ke dalam ranah politik pada suatu waktu dengan kesadaran sendiri, dan sebagian yang lain lagi memilih untuk meninggalkan tempat kerjanya dan mencari pekerjaan baru yang menjauhkan dirinya dari politik kantor. Unsur politik tidak hanya menghidupkan perjalanan karir seorang pegawai kantoran, namun juga unsur kekeluargaan. Bagaimanapun aku menjalani tugas di unit kerja apapun, perlahan namun pasti akan muncul rasa kekeluargaan kepada rekan – rekan kerjaku sendiri. Ada yang hanya menjadi rekan kerja biasa, ada yang bisa dijadikan teman dekat, ada yang kooperatif dan penuh semangat sebagai rekan kerja, dan tentu saja ada yang menjadi musuh secara pribadi atau secara profesional. Aku yakin bahwa semua tipe rekan kerja selalu ada dalam perusahaan, organisasi, dan unit kerja manapun aku berada, dan aku tidak bisa menolak eksistensi mereka. Menerima eksistensi mereka dan beradaptasi dalam keluargaku di tempat kerja, dalam keadaan senang dan susah, amarah dan bahagia, dalam kesuksesan ataupun kegagalan, adalah cara terbaik untuk mempertahankan dan membuktikan arti eksistensiku di tempat aku bekerja sampai hari ini, dan kelak sampai di akhir penghujung perjalananku sebagai “pelayan” di tempat aku bekerja. Categories
0 Comments
Leave a Reply. |
Aditya RenaldiKolom tempat saya bercerita, mendongeng, berbagi. Tempat kita saling mengenal dan berkomunikasi. Archives
January 2025
Categories |