|
Keluarga adalah tempat dimana kita merasakan bagaimana pada awalnya kita hidup : Lahir, tumbuh berkembang, hingga menjadi dewasa untuk menemukan kehidupan sendiri. Semua orang pada prinsipnya sepakat, bahwa keluarga seharusnya menjadi area nyaman untuk diri kita. Namun bagaimana jika keluarga tempat seharusnya kita tumbuh berkembang dan merasakan kenyamanan, justru menjadi tempat kita berkonflik, bahkan orangtua dan saudara kita menjadi sosok seorang musuh? Sementara jauh di dalam hati kita, orangtua dan ataupun saudara kandung adalah orang yang paling tidak ingin kita musuhi. Realitas terberat bahwa orang yang paling dekat dan mengenali kita, justru menjadi orang yang mengkhianati atau menjatuhkan kita. Adalah hal yang sangat tidak menyenangkan, menyaksikan dan merasakan, orang yang seharusnya menjadi tempat kita berbagi apa adanya, justru harus kita hadapi dengan menguji batas kekuatan batin kita, terlebih jika sudah menyangkut urusan idealisme dan materi, dalam beberapa kasus bukanlah hal yang mustahil hubungan antar keluarga menjadi pecah dan terpisah. Alangkah menyakitkannya, orang yang menjadi musuh kita bukanlah orang asing yang tidak mengenal kita dengan baik, justru orang yang seharusnya paling kita percaya dan paling dekat dengan kita. Meskipun menerima kenyataan seperti ini amat berat, namun menyatakan permusuhan atau penyelesaian secara frontal dengan mereka jelas bukan cara yang tepat, karena permusuhan terbuka hanya akan memperkeruh hubungan keluarga yang, yang mungkin saja akan terbawa sampai salah satu di antara anggota keluarga pergi untuk dipanggil kembali oleh Tuhan. Ada saatnya, kita menuliskan atau mengatakan apa adanya, bahwa kehidupan keluarga tidaklah selalu menyenangkan, tapi tanpa rasa sakit dalam berkeluarga, tidak mungkin kita memperoleh kebahagiaan yang berarti dalam keluarga. Categories
0 Comments
Leave a Reply. |
Aditya RenaldiKolom tempat saya bercerita, mendongeng, berbagi. Tempat kita saling mengenal dan berkomunikasi. Archives
January 2025
Categories |