|
Manusia itu dalam rentang hidupnya, pasti akan mengenal konsep menemukan dan kehilangan. Tidak ada sesuatu atau manusia lain yang hadir secara kekal dalam kehidupan seseorang, ada seseorang yang datang dalam kehidupan kita kemudian pergi meninggalkan kita, ada sesuatu yang kita peroleh dan kemudian kita mengalami kehilangan sesuatu yang sudah kita peroleh tersebut, dan semuanya menghasilkan perasaan dan kesan bagi kita sendiri : Sedih, marah, kecewa, kehilangan, takut, dan trauma. Manusia dari satu sisi adalah makhluk yang tidak pernah menghargai apa yang sudah mereka miliki. Mereka bisa dengan mudah melepaskan begitu saja sesuatu yang sudah mereka miliki atau bahkan menghilangkan seseorang yang seharusnya mereka lindungi, namun di satu sisi manusia juga makhluk yang senantiasa belajar dari terjadinya suatu kehilangan dalam hidup mereka. Sebagian dari manusia yang masih memiliki kepekaan hati dan rasa syukur, mungkin bisa merasakan apa sesungguhnya arti kehilangan dalam hidup mereka. Kehilangan sesuatu atau seseorang dalam hidup memang bukanlah sesuatu yang menyenangkan, karena dengan begitu ada bagian penting yang kurang dalam hidup kita, namun diakui ataupun tidak, dengan adanya kehilangan, kepekaan hati akan muncul dari dalam diri sendiri. Mengapa kita baru menghargai sesuatu atau seseorang ketika mereka sudah tidak ada lagi dalam kehidpan kita, mengapa kita baru memahami betapa berharganya sesuatu yang selama ini kita sia – siakan, apakah mungkin kita bisa mendapatkan kembali mereka yang telah sirna dalam kehidupan kita, akankah selanjutnya kita mendapatkan kesempatan untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dalam diri kita, dan mungkinkah setelah terjadinya satu kehilangan ini kita akan benar – benar berusaha menjaga apa yang sudah kita miliki hari ini? Pertanyaan – pertanyaan itu tidak bisa dipungkiri oleh siapapun, pasti akan muncul dan kita cari sendiri jawabannya melalui apa yang kita perbuat setelah kita mengalami kehilangan. Seandainya Tuhan tidak pernah memunculkan peristiwa kehilangan dalam kehidupan manusia, mungkinkah manusia akan berubah menjadi makhluk yang bisa menghargai dan menjaga sesuatu yang mereka punya? Apakah itu akan mengubah manusia menjadi makhluk yang berpuas diri? Namun, kepuasan itu tidak pernah benar – benar eksis dalam diri manusia, dan ironisnya sifat manusia yang tidak pernah berpuas diri itu juga yang membawa manusia pada kemajuan yang membuat manusia kini mampu berada dalam taraf kehidupan lebih tinggi dari manusia di zaman dahulu kala. Sekalipun dibenci untuk diakui, tapi kehilangan adalah suatu kejadian yang membawa kemajuan dan perubahan pada manusia, tidak peduli siapapun dia dan pada zaman apa dia eksis. Categories
0 Comments
|
Aditya RenaldiKolom tempat saya bercerita, mendongeng, berbagi. Tempat kita saling mengenal dan berkomunikasi. Archives
January 2025
Categories |