|
Manusia itu melalui fase kehidupannya seperti pesawat terbang yang mengawali penerbangannya dari bergerak di apron hingga lepas landas dan menaikkan level ketinggiannya, hingga mendekati tujuannya kembali menurunkan ketinggian dan mendarat kembali pada tanah bumi. Aku pernah merasakan betapa rendahnya berada di fase - fase awal aku melayani di tempat aku bekerja, menghadapi sikap senior - senior di tempatku bekerja. Tapi berkat itu aku menjadi belajar untuk menghadapi, melayani, memberikan respek, serta menjaga sikap di hadapan rekan senior. Aku pernah melakukan kesalahan dalam pekerjaan yang mengecewakan atasanku, namun karena itu pula aku berani memutuskan untuk melakukan perubahan pada metode dan kesungguhanku dalam melakukan pekerjaan yang atasan berikan padaku. Aku pernah merasakan betapa polosnya dulu aku membuka komunikasi dan persahabatan pada semua orang di tempat kerja, hingga aku mengalami pengkhianatan dan dipersalahkan atas sesuatu yang tidak aku lakukan, namun karena itu pula aku belajar untuk bersikap menjaga jarak hubungan dengan rekan kerja, tidak peduli siapapun dia dan berapapun jabatannya. Keramahan dan kepatuhan yang aku tampilkan di tempat kerja hanyalah bagian dari tugas melayani, bukan wajah asliku yang sebenarnya. Kehidupan dan perasaan pribadiku tidak ada hubungannya dengan diriku di tempat kerja. Aku pernah gagal dalam mengerjakan suatu proyek yang pada awalnya kuharapkan menjadi pencapaian terbesar dalam karirku sampai saat ini, tapi kejadian itu juga yang membuatku belajar lebih banyak untuk meminimalisir kegagalan dan mengelola risiko dalam melakukan suatu proyek pekerjaan. Pada akhirnya, melalui semua hal - hal yang tidak menyenangkan itu, aku yakin dan percaya bahwa semakin tinggi langit yang ingin digapai, maka akan semakin besar kekuatan diri yang harus aku tunjukkan di "langit perjuangan" yang amat luas ini. Categories
0 Comments
|
Aditya RenaldiKolom tempat saya bercerita, mendongeng, berbagi. Tempat kita saling mengenal dan berkomunikasi. Archives
January 2025
Categories |