|
Dalam rentang kehidupan manusia, tidak pernah ada stagnansi atau kondisi dimana manusia menjalani hidupnya tanpa perubahan. Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan dirinya dari sisi usia, kecerdasan, peran, kekuatan, dan kemakmuran yang dimilikinya, mau tidak mau manusia harus melalui proses perubahan dan meninggalkan sebagian atau bahkan seluruh dari beberapa hal yang dimilikinya di masa lalu.
Dan perubahan itu, membawa manusia ke dalam sebuah perjalanan baru yang tidak pernah ia perkirakan sebelumnya. Kejutan – kejutan dalam perjalanan itu mungkin bisa menimbulkan rasa takut, jera, dan keengganan untuk meneruskan kembali, namun menyerah adalah pilihan manusia yang tidak memiliki keberanian untuk hidup. Manusia yang tidak berani, hanya akan menjadi angin semilir bagi manusia lainnya. Ia eksis, namun eksistensinya tidak dihargai dan tak bermakna apa – apa. Padahal sejatinya, manusia itu hidup untuk suatu arti, yang pada hakikatnya adalah melayani manusia lain. Kalaulah ada manusia yang berpikir bahwa hidupnya cukup hanya untuk sekedar mempertahankan hidupnya sampai ajal menjemput, maka ia tidak pantas menaruh impian hidup. Yang membuat seorang manusia enggan untuk melanjutkan suatu usaha, terkadang bukan berasal dari keadaannya sendiri, tetapi karena ketiadaan manusia lain yang mendampinginya dalam keadaan sulit di tengah – tengah usaha yag sedang ia rengkuh. Hal itu memang membuktikan bahwa pada dasarnya manusia sebagai makhluk sosial tidak akan mampu mencapai keberhasilan apabila hanya mengandalkan kekuatannya sendiri. Adalah mustahil menyandarkan kemampuan diri sendiri untuk melayani banyak manusia lain di dunia ini, oleh karena itu, tidak peduli dimanapun dia berada dan sedang dengan siapa dia di suatu waktu, manusia itu memerlukan tambahan kekuatan dari manusia lain, yang tentu saja tidak dengan percuma. Untuk mendapatkan dukungan dari manusia lain, seharusnya dialah yang memberikan inisiatif terlebih dahulu untuk memberi, bukannya ia yang seharusnya menunggu menerima uluran tangan dari manusia lain, walaupun harus diakui bahwa memberi itu lebih berat dari menerima pada awalnya. Meski sebuah jalan baru yang ingin dan harus dilalui itu memberikan rasa gentar di dalam hati, tapi percayalah jalan yang membawa manusia pada keberhasilan dan kebaikan itu tidak pernah mudah, karena hidup yang berarti itu ada untuk manusia yang mau berjuang sesuai dengan kemampuan dan asa yang dimilikinya.
0 Comments
|
Aditya RenaldiKolom tempat saya bercerita, mendongeng, berbagi. Tempat kita saling mengenal dan berkomunikasi. Archives
January 2025
Categories |