Click here Manusia itu, diciptakan Tuhan dengan berbagai perbedaan antara satu dengan yang lain, tak pernah ada yang identik, baik dari dalam maupun dari rupa. Tuhan sudah menciptakan manusia dengan berbagai perbedaan rupa, fisik, suku, ras, agama, kebangsaan, mental, jiwa, dan bakat yang berbeda – beda. Tanpa manusia sadari, perbedaan – perbedaan yang ada diantara manusia itu mewarnai kehidupan manusia di dalam lingkungan sosial tempat mereka eksis dan bersimbiosis satu sama lain. Perbedaan rupa, fisik, suku, ras, agama, kebangsaan, mental, jiwa, dan bakat yang eksis dalam setiap manusia itu memang memunculkan naluri membenci, mendengki, bersaing, dan bahkan naluri berperang antar manusia, dan pada saat yang bersamaan, juga membawa mereka berkembang ke tahap peradaban yang lebih maju. Itu terus terjadi, tak pernah berhenti, tanpa mengenal perubahan zaman. Tidak terhitung lagi berapa banyak peristiwa, tragedi, musibah, penemuan, inovasi, dan eksplorasi yang terukir dalam sejarah peradaban manusia sebagai hasil dari berjalannya kehidupan manusia yang muncul karena adanya perbedaan – perbedaan yang ada di dalam diri mereka, kemudian disatukan melalui sistem tatanan sosial yang berjalan di setiap belahan dunia tempat manusia berada dan berkumpul dalam satu tempat. Kita boleh membenci, menyesali, dan mempertanyakan perbedaan – perbedaan manusia kepada Tuhan, kita boleh saja berpikir dan berambisi agar manusia yang lain menjadi sama seperti kita, mengikuti apa yang kita inginkan sesuai dengan isi pikiran dan jiwa kepala kita, tak peduli betapapun cara yang kita tempuh untuk menundukkan manusia yang lain itu akan memunculkan friksi yang akan melukai mereka dan diri kita sendiri. Sayang sekali, kita sebagai manusia, hanya mengharapkan dan menghargai kemajuan dan perkembangan baru yang muncul sebagai hasil dari pertemuan perbedaan antar manusia itu. Kita, manusia, tidak pernah belajar, atau celakanya, justru memalingkan muka bahwa perbedaan antar manusia itu justru suatu karunia terbesar dari Tuhan kepada kita, yang seharusnya menjadi pelajaran terbesar bagi manusia, dan merupakan jawaban dari pertanyaan mengenai arti eksistensi kehidupan mereka di dunia ini. Sungguh, alangkah tidak menariknya kehidupan manusia yang serba seragam dan satu warna saja. to edit.
0 Comments
Leave a Reply. |
Aditya RenaldiKolom tempat saya bercerita, mendongeng, berbagi. Tempat kita saling mengenal dan berkomunikasi. Archives
January 2025
Categories |